Uangnya Sudah Ada Alokasinya

“Seluruh uang saya sudah ada alokasinya, namun saya mau turut serta dalam program asuransi.”

Perkataan yang demikian umumnya dipakai untuk menandakan bahwa tidak ada lagi uang yang tersisa dari penghasilan yang didapat dalam satu bulan. Untuk memenuhi kebutuhan bulanan, seluruh penghasilan yang didapat telah dialokasikan. Seandainya memang demikian situasinya, untuk membayar premi asuransi pun tidak akan ada yang dapat disisihkan.

alokasi-uang-tabungan-asuransi

Tapi sering kali, ada sebagian pos pengeluaran yang harusnya dapat dihemat ataupun dihilangkan jika ditelusuri lebih lanjut. Semisal, pengeluaran untuk makan di resto tiap akhir minggu atau membeli rokok. Akan benar-benar terasa berhemat, seandainya dalam satu bulan pergi makan ke resto cuma dilakukan satu kali, yang umumnya dilakukan di tiap akhir minggu. Misal, dalam sekali makan malam menghabiskan uang Rp100.000,-, karenanya akan menghemat uang Rp300.000,-. Misalnya pula, dalam satu bulan untuk membeli rokok uang yang dihabiskan sebesar Rp300.000,-. Bila mau berhemat, pos untuk membeli rokok dapat dikurangi setengahnya atau malahan stop mengisap rokok secara total.

Penjelasan di atas adalah contoh bagaimana menelaah pengeluaran yang kelihatannya adalah kebutuhan, namun sebenarnya adalah hanya keinginan. Akhirnya, terdapat sebagian orang yang merasa berat merubah pola pembelanjaan uangnya akibat hanya melihat asuransi bukan sebagai prioritas utama. Hal tersebut tentu saja riskan dan kurang ideal. Apalagi sebagian orang tersebut adalah sang pencari nafkah atau tulang punggung utama dalam keluarga.

Bila pencari nafkah sudah merasa susah menyisihkan uang untuk ditabung atau membayar premi asuransi, padahal kondisi badan masih sehat dan dapat bekerja, lalu bagaimana bila ada anggota keluarga yang sakit dan harus dirawat inap di rumah sakit? Seandainya situasi tersebut terjadi, keluarga bisa terjerembab dalam krisis finansial yang tentunya keuangan keluarga juga akan lebih kacau balau bila tidak ada proteksi jiwa atau kesehatan. Terlebih lagi jika hal tersebut menimpa sang pencari nafkah sebagai tulang punggung keluarga.

Bayangkan pula sesuatu yang dapat terjadi, bila pencari nafkah tidak dapat lagi bekerja dan uang pun tidak ada lagi yang dapat dibawa pulang.

Tips Mengalokasikan Uang dari Penghasilan Bulanan

– Usahakanlah selalu untuk menabung, berapa pun uang yang disisihkan dan betapa pun sulitnya situasi keuangan keluarga.

– Penghasilan yang sudah didapat, sisihkan di depan untuk ditabung.

– Hindari menunggu uang tersisa di akhir bulan, karena dapat dimungkinkan uang yang mau ditabung tidak sesuai target bulanan atau bahkan tidak akan ada lagi uang yang dapat ditabung.

– Sesudah pengeluaran dipotong tabungan, cukupkan alokasi pengeluaran dengan sisa penghasilan yang ada.

– Tiap-tiap anggota keluarga dan terutama untuk sang pencari nafkah sebaiknya memiliki asuransi jiwa atau kesehatan, berapa pun nilai asuransinya.

– Tiap pos pengeluaran akan menuntut untuk dipenuhi jika pengeluaran tidak diatur secara ketat.

– Sebesar apapun penghasilan keluarga, tabungan keluarga tidak akan pernah memadai untuk masa depan nanti apabila tidak ada niat dan motivasi serta kedisiplinan yang kuat untuk menabung.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *